TUGAS KELOMPOK
INSTRUMEN
PENILAIAN NON-TES PROYEK
(DALAM
RANGKA MEMENUHI MATA KULIAH
EVALUASI
PEMBELAJARAN)
DOSEN PENGAMPU : Drs. Erdi
Indra. M.pd.i
DISUSUN
OLEH KELOMPOK IV (EMPAT)
YAITU:
1. FAHRURRAZI
2. IRMA LISMAWATI
3. RISTI FADILLA
4. SITI NURAINI
5. AMELIA
MAHASISWA/I
SEMESTER V (LIMA) PAI/LOKAL E
STAI
AULIAURRASYDIN TEMBILAHAN
2014/1435
H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Salawat berserta salam semoga
dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Pemakalah bersyukur kepada Ilahi Rabi yang
telah memberi hidayah serta taufiknya kepada pemakalah sehingga makalah yang
berjudul INSTRUMEN PENILAIAN NON-TES PROYEK
Makalah ini dibuat untuk mempermudah para
mahasiswa dapat memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji
dalam kehidupan sehari-hari dan untuk
memenuhi tugas mata kuliah EVALUASI PEMBELAJARAN. Sehingga para
mahasiswa/mahasiswi dapat memahami masalah-masalah dan mampu mengembangkan
wawasan serta kepekaan terhadap lingkungannya.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kekhilafan, dan semoga makalah ini benar-benar
bermanfaat bagi para mahasiswa dan pembaca pada umumnya.
Tembilahan,
07 November 2014
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................... ii
DAFTAR ISI........................................ iii
BAB I :
PENDAHULUAN...............................
A.
Latar Belakang........................... iv
BAB II:
PEMBAHASAN................................
A.
Instrumen Penilaian Non-Tes.............. 1
B.
Konsep Penilaian Proyek.................. 2
BAB II:
PENUTUP...................................
A.
Kesimpulan............................... 14
B.
Saran.................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA.................................... 15
LAMPIRAN.......................................... 16
1.
RPP KURIKULUM 2013.......................
2.
CONTOH KISI-KISI SOAL....................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan suatu
pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya. Hasil belajar
dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik melalui bentuk tes uraian
maupun tes objektif.
Kegiatan mengukur,
menilai, dan mengevaluasi sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Hal ini
tidak terlepas karena kegiatan tersebut merupakan suatu siklus yang dibutuhkan
untuk mengetahui sejauhmana pencapaian pendidikan telah terlaksana. Kegiatan
pengukuran yang dilakukan biasanya dituangkan dalam berbagai bentuk tes dan hal
ini yang paling banyak digunakan. Namun, tes bukanlah satu-satunya alat dalam
proses pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan sebab masih ada teknik
lain yakni teknik “NON TES”.
Pada evaluasi penilaian
hasil belajar, teknik ini biasanya digunakan untuk mengukur pada ranah afektif
dan psikomotorik, sedangkan teknik tes digunakan untuk mengukur pada ranah
kognitif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Instrumen Penilaian Non-Tes
Dalam proses belajar mengajar (pembelajaran,
penilaian merupakan bagian yang utuh dengan pembelajaran. Setiap siswa memiliki
potensi pada dua ranah, yaitu kemampuan berfikir dan keterampilan, namun
timgkatannya dari satu siswa kesiswa yang lain bisa berbeda.[1]
Penilaian hasil belajar tidak hanya dilakukan dengan
tes, tetapi dapat juga dilakukan melalui alat atau instrumen pengukuran bukan
tes, seperti pedoman :
1.
Observasi;
2.
Wawancara;
3.
Skala sikap, dan
4.
Catatan anecdot.[2]
Instrumen untuk memperoleh informasi hasil belajar
Non-tes terutama digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill dan vocational skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat
dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari pada apa yang diketahui dan apa
yang dipahaminya. Dengan kata lain instrument seperti itu terutama berhubungan
dengan penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan yang dan proses
mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan indra.[3]
Keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar
tidaklah selalu dapat diukur dengan alat tes sebab masih banyak aspek-aspek
kemampuan siswa yang sukar diukur secara kuantitatif dan obyektif misalnya
afektif dan psikomotor. Untuk mengukur kedua aspek itu perlulah alat penilaian
yang sesuai dan memenuhi syarat.[4]
B. Konsep Penilaian Proyek
Penilaian
proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas,
pengolahan, dan penyajian produk (barang dan jasa). Teknik ini dimaksudkan
untuk menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam
pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi.
Karakteristik
penilaian proyek antara lain:
1) Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan.
2) Sering digunakan dengan metode Cooperatif Learning.
3) Dapat diterapkan secara individu maupun kelompok.[5]
Dalam penilaian projek setidaknya
ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a.
Kemampuan
melaksanakan projek
Kemampuan
peserta didik dalam memilih topik/mencari informasi, melaksanakan tugas/projek,
mengelola waktu, dan penulisan laporan.
b.
Relevansi
Kesesuaian
antara standar kompetensi yang dipelajari dengan jenis pekerjaan di masyarakat.
c.
Keaslian
produk
Produk
yang dihasilkan peserta didik harus merupakan hasil karyanya. Penilaian produk
biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1)
Cara
holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
pada tahap appraisal.
2)
Cara
analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.[6]
1.
Perencanaan
Penilain Proyek
a)
Menentukan
kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui peroyek.
b)
Penilaian
proyek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan peroyek.
c)
Menyusun
indicator peroses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi.
d)
Menentukan
kriteria yang menunjukan pencapaian indicator pada setiap tahapan pengerjaan
peroyek.
2.
Pelaksanaan
Penilaian Proyek
1)
Menyampaikan
rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
2)
Memberikan
pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian.
3)
Menyampaikan
tugas kepada peserta didik.
4)
Memberikan
pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus dikerjakan.
5)
Melakukan
penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan peroyek.[7]
6)
Memonitor
pengerjaan peroyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap tahapan
pengerjaan peroyek.
7)
Membandingkan
kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
8)
Mencatat
hasil penilaian.
9)
Memberikan
umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.
3.
Acuan
Kualitas Tugas dalam Penilain Proyek
a)
Tugas
mengarah kepada pencapain indicator hasil belajar.
b)
Tuags
dapat dekerjakan oleh peserta didik.
c)
Tugas
dapat dikerjakan selama proses pembelajaran.
d)
Tugas
sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
e)
Tugas
bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang social ekonomi).
4.
Pengolahan
Data Penilaian Proyek
Data
penilaian projek (project work) meliputi skor perolehan dari penilaian
perencanaan, pelaksanaan, kulminasi, produk, dan attitude. Dalam menilai setiap
tahap, guru dapat menggunakan 4 (empat) rentang skor.[8]
Status
|
Skor
|
Predikat
|
Tidak
kompeten
|
0,00
– 6,90
|
Kurang
|
Kompeten
|
7,00
– 7,90
|
Baik
|
8,00
– 8,90
|
Sangat
baik
|
|
9,00
- 10
|
istimewa
|
Contoh
Penilaian Proyek
No
|
Aspek
|
Skor
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
2
3
|
Perencanaan
-
Persiapan
-
Rumusan
judul
Pelaksanaan
-
Sistematika
penulisan
-
Kakuratan
sumber data/ informasi
-
Kuantitas
sumber data
-
Penarikan
kesimpulan
Laporan Proyek
-
Performance
-
Presentasi
dan penguasaan
|
|
|
|
|
|
Total
Skor
|
|
Dengan
contoh table diatas, dari poin aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan
kondisi siswa. Sedangkan pada kolom skor, siswa diberikan skor sesuai dengan
ketepatan dan kelengkapan hasil proyek yang dilakukan siswa dengan sebelumnya dipersiapkan
terlebih dahulu oleh guru. Semakin tinggi skor yang didapat, maka semakin baik
pula hasil proyek yang dilakukan oleh siswa.[9]
Selanjutnya
setelah point-point yang akan dinilai oleh guru sudah dipersiapkan, selanjutnya
adalah merancang criteria-kriteria penilain dari setiap point yang akn dibidik
oleh guru. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
Rubrik
Penyelesain Proyek
Komponen
yang dinilai
|
kriteria
|
skor
|
Topik
|
Sesuai materi pembelajaran,
orisinal, konstektual
|
5
|
Sesuai materi pembelajaran,
orisinal, tidak konstektual
|
4
|
|
Sesuai materi pembelajaran, tidak
orisinal, konstektual
|
3
|
|
Sesuai materi pembelajaran, tidak
orisinal, tidak konstektual
|
2
|
|
Tidak sesuai pembelajaran, tidak
orisinal, tidak kontekstual
|
1
|
|
Tahapan
Proses Proyek
|
Lengkap, sistematis, metodologis
|
5
|
Lengakap, kurang sistematis,
metodologis
|
4
|
|
Lengkap, sistematis, kurang
metodologis
|
3
|
|
Lengkap, kurang sistematis, kurang
metodologis
|
2
|
|
Kurang lengkap, kurang sistematis,
kurang metodologis
|
1
|
Selanjutnya,
setelah mendapatkan hasil dari setiap individu atau kelompok nilai atau skor
kemudian diolah menjadi nilai baku untuk menentukan keberhasilan dari tiap
siswa. Dari contoh table diatas , jika skor tertinggi adalah 5 dan skor
terendah adalah 1, maka jika yang dibidik ada 2 komponen nilai maksimal yang
didapat adalah 10 dan nilai terendah adalah 2 dari rentang nilai itulah yang
digunakan oleh guru untuk menentukan keberhasilan dari siswa dalam proyek.
Sebagai
contoh dari hasil beberapa kelompok setelah menyelesaikan proyeknya diberikan
nilai oleh guru sebagai berikut:
Tabel
Hasil Pengolahan Nilai Proyek
Nama
Kel
|
Skor
Aspek
|
Total
|
Rata-Rata
|
Ket
|
||
Perencanaan
|
pelaksanaan
|
Lap.
Proyek
|
||||
Kel
1
|
20
|
18
|
19
|
57
|
19
|
Sangat
baik
|
Kel
2
|
15
|
17
|
16
|
48
|
16
|
Sangat
baik
|
Kel
3
|
18
|
19
|
18
|
55
|
18
|
Sangat
baik
|
Kel
4
|
10
|
15
|
16
|
41
|
14
|
Baik
|
Kel
5
|
15
|
14
|
16
|
45
|
15
|
Sangat
baik
|
5.
Kelebihan
dan kekurangan
a.
Kelebihan
-
Meningkatkan
motivasi.
-
Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.
-
Meningkatkan
kaloborasi.
-
Meningkatkan
keterampilan mengelola sumber.
-
Meningkatkan
skill.
b.
Kekurangan
-
Memerlukan
banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.
-
Memerlukan
biaya ekstra.
-
Banyak
pearalatan yang harus disediakan.[10]
6.
Tujuan
Penilaian Proyek
Ruang lingkup tujuan
penilaian adalah untuk memberikan para guru informasi yang mana dibutuhka untuk
memberikan pekerjaan yang berkualitas dan memberiakan cara bagi para siswa
untuk menunjukkan dan menemukan apa yang mereka ketahui dalam berbagai cara yang
berbeda, dengan penilain yang terkumpul selama unit pelajaran, guru belajar
lebih banyak mengenai kebutuhan para siswa dan dapat menyesuaikan pelajran
untuk meningkatkan prestasi siswa.
7. Penulisan Soal Penilaian Penugasan (Project)
Penilaian penugasan merupakan penilain tugas yang (meliputi:
pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data) yang ahrus
diselesaikan siswa (individu/kelompok) dalam waktu tertentu.[11]
Adapun aspek yang dinilai diantaranya meliputi kemampuan :
1) Pengelolaan.
2) Relevansi, dan
3) Keaslian[12]
Contoh Soal Penugasan (Projects)
Mata
Pelajaran :Pendidikan Agama Islam
Kelas :XII SMA
Kompetensi
yang diuji :Memahami Hukum Islam tentang
Hukum Keluarga
Kompetensi
Dasara :Hukum Perceraian
Indicator :Siswa dapat mengetahui tentang hukum
perceraian
Contoh
soal :carilah informasi tentang
problema perceraian (penyebab perceraian) di Indonesia dan cantumkanlah
bukti-bukti yang sudah didapat buatlah informasi-informasi tersebut dalam satu
karya tulis sebagai bahan laporan!
Pedoman Penskoran
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Kebenaran
informasi
Tepat=2 Tidak=1
|
0-2
|
2
|
Kesesuaian
informasi dengan materi
Sesuai=3 Cukup=2
Kurang=1
|
0-3
|
3
|
Sistematiak
penyusunan karya tulis
-terdiri
dari pengantar/pendahuluan, isi, dan kesimpulan
|
0-3
|
4
|
Bahasa
Sangat
komunikatif=3 Cukup komunikatif=2 Kurang Komunikatif=1
|
0-3
|
Skor
maksimum 0-11
Keterangan
Nilai Akhir=skor perolehan:skor maksimum x 100[13]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Instrumen untuk memperoleh informasi hasil
belajar Non-tes terutama digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan
dengan soft skill dan vocational skill, terutama yang
berhubungan dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik.
Ada
beberapa instrumen pengukuran non-tes diantaranya :Observasi, Wawancara, Skala
sikap, dan Catatan anecdot. Penilaian
proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan
lagi pemebelajaran tentang evaluasi belajar. Dan semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Rasyid, Harun, 2008, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana
Prima. Hal. 12
Safari, 2004, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Tenaga Pendidikan.
Safari, 2005, Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian
berbasis Kompetensi, Jakarat: Apsi Pusat.
Slameto,
1998, Evaluasi Pendidikan, Salatiga :
Bumi Aksara.
Sukardi,
2008, Evaluasi Pendidikan, Jakarta
Timur:Bumi Aksara.
Wayudin, Uyu, 2006, Evaluasi pembelajaran SD, Bandung: Upi
Press.
Widoyoko, Eko Putro,
2010, Evaluasi Program Pembelajaran,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MTS
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VIII/1
Materi Pokok : Zakat Fitrah dan
Zakat Maal
Alokasi Waktu : 3 kali pertemuan (6X40)
A. KOMPETENSI INTI
KI.I:Memahami pengertian zakat fitrah dan zakat
maal.
KI.2:Mengetahui tentang orang yang
berhak menerima zakat fitrah dan zakat maal.
KI.3:Memahami dan menghayati betapa
pentingnya hikmah dari melaksanakan zakat fitrah dan zakat maal
KI.4: Menghitung zakat fitrah dan zakat maal.
B. KOMPETENSI
DASAR dan INDIKATOR:
NO.
|
KOMPETENSI
DASAR
|
INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
|
1
|
1.1
|
Menjelaskan
ketentuan zakat fitrah dan zakat mal.
|
1.1.1.
Menjelaskan pengertian zakat fitrah
1.1.2.
Menjelaskan pengertian zakat mal
1.1.3.
Membedakan pengertian zakat fitrah dan
zakat mal.
|
|
1.2.
|
Menjelaskan orang yang berhak menerima
zakat.
|
1.2.1.
Menjelaskan orang yang berhak menerima zakat
|
|
1.3.
|
Memperaktikkan pelaksanaan
zakat fitrah dan zakat mal.
|
1.3.1.
Dapat menghitung zakat fitrah.
1.3.2.
Dapat menghitung zakat mal.
|
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat mal.
2. Membedakan
pengertian zakat fitrah dan zakat maal
Pertemuan
Kedua:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Mengetahui yang
mana orang yang berhak menerima zakat dan yang mana yang tidak berhak menerima
zakat
Pertemuan
Ketiga:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1.
Mengetahui penghitungan mengenai zakat maal dan zakat
fitrah
D. Materi Pembelajaran
a) Pertemuan Pertama:
1.Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat berupa makakan pokok yang
wajib ditunaikan setiap satu tahun sekali. Zakat fitrah juga disebut zakat nafs
yaitu untuk membersihkan jiwa.
2.
Pengertian Zakat Maal
Zakat
maal adalah harta yang dikeluarkan untuk orang-orang yang berhak menerimanaya
menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syariat.
3. Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat
Maal
No.
|
Zakat Fitrah
|
No.
|
Zakat Maal
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Diwajibkan bagi semua orang yang mempunyai kelebihan
makanan menjelang hari idul fitri
Besarnya zakat fitrah/orang 2,5 Kg
Zakat fitrah
dikeluarkan 1 tahun sekali
Zakat fitah untuk embersihkan badan/jiwa
Diberikan kepada fakir miskin
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Diwajibkan bagi orang yang mampu
Ditentukan menurut nisabnya masing-masing
Zakat maal sewaktu-waktu
Zakat maal untuk membersihkan harta
Diberikan kepada 8 golongan
|
b) Pertemuan
Kedua:
1. Orang
Yang Berhak Menerima Zakat
a. Fakir : orang yang tidak memiliki harta dan
tidak mempunyai pekerjaan tetap, sehingga kbutuhan hidup tidak terpenuhi.
b. Miskin : orang yang memiliki pekerjaan tetap,
tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
c. Amil Zakat : panitia pengumpul dan pembagi
zakat.
d. Muallaf : orang yang baru masuk islam yang masih
memerlukan bimbingan dan pembinaan keimanannya.
e. Hamba Sahaya : orang-orang yang ingin merdeka
atau dijanjikan akan dibebaskan, tetpai dengan syarat menebus dirinya.
f. Ghorim : orang yang terlibat hutang, sedang dia
tidak mampu membayar hutangnya.
g. Fisabilillah : orang yang berjuang di jalan
allah atau orang yang meneggakkan agama Allah.
h. Ibnu Sabil : orang yang sedang dalam perjalanan
jauh
dengan maksud baik.
c) Pertemuan Ketiga:
Tugas kelompok atau
diskusi
E. Metode Pembelajaran
1. Tanya Jawab
2. Praktikum
3. Ceramah
F. Media Pembelajaran
1. Gambar
2. Infokus
G. Sumber Belajar
-
Buku fiqih Kelas
VIII MTs
-
Al Qur’an dan
Terjemah
-
LKS Fiqih kelas VIII MTs
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama:
I.
Pendahuluan
a.
Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
b.
Mengabsen kehadiran peserta didik
c.
Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;
II. Kegiatan Inti
A.
Eksplorasi
1.Guru menjelaskan mengenai zakat Fitrah
2.Guru Menjelaskan mengenai zakat Maal
B.
Elaborasi
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan meminta
tiap kelompok mengajukan pertanyaan
2. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa pada tiap-tiap kelompok
C.
Konfirmasi
1. Guru mengklarifikasi dan membahas bersama-sama terkait
dengan materi zakat fitrah dan zakat maal
III. Penutup
a. guru bersama siswa membuat kesimpulan belajar
b. guru memberikan tugas rumah berupa tugas
J. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran
dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran.
I. Penguasaan Konsep (soal)
1. Hewan ternak berikut yang tidak wajib dizakati adalah…
a. Ayam c. Sapi
b. Kambing d. Unta
Kunci jawaban a. Ayam
II. Penugasan
-
Karya tulis atau makalah.
-
Observasi bagaimana pelaksanaan
zakat dilingkungan sekitar tempat tinggal siswa berupa laporan.
G. Format Penilaian Karakter
No
|
Nilai Karakter
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
Keterangan
|
1
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
ü BT : Belum Terlihat
ü MT : Mulai Terlihat
ü MB : Mulai Berkembang
ü MK : Membudaya
Tembilahan,
07 November 2014
Mengetahui dan meneyetujui : Guru Mata Pelajaran Fiqih
Kepala Sekolah
Drs. Erdi Indra, M. Pd.i Fahrurrazi
Nip.1966208151988031005 Nik. 1209.12. 06706
Contoh
Kisi-Kisi Soal
Mata Pelajaran : Fiqih Bentuk
Soal : Praktik/penugasan
Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 40 menit
Kelas : VIII
No
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Materi
|
Indikator
Soal
|
1
|
KI. 3/3.3
|
Menghitung
dan mempraktikkan zakat fitrah dan zakat maal
|
Ketentuan
Nisab Zakat
|
Menghitung
zakat fitrah dan zakat maal
|
[1] Rasyid, Harun, 2008, Penilaian Hasil Belajar,
Bandung: CV Wacana Prima. Hal. 12
[2] Widoyoko, Eko Putro, 2010, Evaluasi Program
Pembelajaran, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hal. 103
[3] ibid. Hal. 104
[4]
Slameto, 1998, Evaluasi Pendidikan, Salatiga: Bumi Aksara. Hal. 93
[5] http://www.m-edukasi.web.id/2013/08/pedoman-penilaian-projek-project-work.html
[6]
Safari, 2005, Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi,
Jakarta: Apsi Pusat.
[7]
Ibid.
[8] Safari, 2004, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Tenaga Pendidikan. Hal. 77
[9] http://www.m-edukasi.web.id/2013/08/pedoman-penilaian-projek-project-work.html
[10] Wayudin, Uyu, 2006, Evaluasi pembelajaran
SD, Bandung: Upi Press.
[11] Safari, 2005, Penulisan
Butir Soal Berdasarkan Penilaian berbasis Kompetensi, Jakarat: Apsi Pusat.hal.
83
[12] Sukardi, 2008, Evaluasi Pendidikan, Jakarta
Timur:Bumi Aksara. Hal. 172
[13] Safari, 2004, Evaluasi
Pembelajaran, Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Pendidikan. Hal. 77
Makasih ini sangat bermanfaat, terutama bagi sekolah yang mau akreditasi. Kebetulan sekolah saya mau akreditasi. Ijin copy
BalasHapus